Ketahui Fakta Unik dan Daya Tarik Vihara Dewi Kwan Im!
Vihara menjadi tempat beribadah bagi umat Buddha di Tanah Air. Biasanya vihara disebut sebagai kelenteng atau kuil. Tempat sakral ini kerap digunakan untuk kegiatan kebudayaan dan keagamaan bagi para umat Buddha. Saat acara Waisak, Vihara dan tempat ibadah Budhha lainnya ramai dikunjungi umat Buddha, baik untuk berwisata religi atau beribadah.
Vihara Dewi Kwan Im merupakan Vihara tertua dan terbesar yang berada di Pulau Belitung, usianya sudah lebih dari 250 tahun. Lokasi Vihara Dewi Kwan Im tepatnya berada di Desa Burong Mandi, Kabupaten Belitung Timur.
Vihara ini mengusung kearifan lokal, keberagaman, dan sekali-kali digunakan sebagai tempat ibadah penganut Buddha. Masih ada hal menarik dari Vihara Dewi Kwan Im yang perlu kamu ketahui, simak selengkapnya.
Vihara Dewi Kwan Im menjadi peninggalan sejarah dari peradaban Budhha yang ada di Belitung. Saat memasuki vihara ini, kamu perlu menaiki anak tangga sebanyak 86 buah. Terdapat tiga tempat untuk sembahyang diantaranya Shinyo, Sitiyamuni, dan Kon Im yang menjadi tempat sembahyang paling besar di Vihara ini.
Kehadiran Vihara Dewi Kwan Im tidak terlepas dari orang Tionghoa yang berada di Bengkulu. Hal ini bermula ketika pelayaran armada Mongol menaklukan jawa di abad ke-13.
Kapal yang ditumpangi mereka terdampar di pulau yang bernama Gou-Ian atau Kaulan, Belitung. Kemudian, mereka memperbaiki kapal tersebut dan melanjutkan perjalanan. Setelah dari Jawa, merekah singgah kembali dan meninggalkan tentara yang sakit sekitar 100 orang, kemudian tinggal di pulau ini.
Orang Tionghoa yang ada di Belitung pun semakin bertambah seiring masuknya penambangan timah pada tahun 1851. Para imigran Tiongkok ditugaskan untuk melakukan pekerjaan tambah. Tidak sedikit dari mereka yang bekerja sebagai pedagang.
Dengan berbaurnya orang Tionghoa dan masyarakat setempat, terbentuklah wajah keberagaman Belitung. Orang Tionghoa sebagian besar menganut aliran Buddha, sehingga tersebar agama Buddha di Belitung dan menjadi agama terbesar kedua yang ada di Belitung saat ini hingga ada beberapa wihara Belitung.
Patung itu pun diletakkan di pantai. Pada malam hari, nelayan tersebut bermimpi supaya patung itu diletakkan di bukit. Perkembangan agama Buddha yang semakin pesat di Belitung, masyarakat mulai membangun Vihara di bukit tersebut untuk tempat beribadah.
Ada yang percaya bahwa permohonan mereka bakal dikabulkan. Air yang ada di kolam ini bisa diminum karena sumbernya dari sumur yang masih jernih, bersih, dan alami. Orang Tionghoa percaya, kalau ada naga yang menjaga sumur ini dan menjaga kejernihan air tersebut.
Untuk melakukan ramalan ini, pengunjung akan dibantu juru kunci vihara, jangan lupa untuk memberikan sumbangan seikhlasnya untuk membayar jasa ramalan.
Pengunjung yang datang bukan hanya dari Indonesia, namun juga mancanegara. Oleh karena itu, selain untuk beribadah, Vihara Dewi Kwan Im juga mempunyai pemandangan yang indah. Jika beruntung, ada kawanan monyet dari bukit yang bisa kamu lihat.
Terdapat patung Dewi Kwan Im setinggi 12 meter. Patung ini diresmikan tahun 2018 lalu. Tempat patung tersebut kerap menjadi spot favorit wisatawan yang berkunjung ke Vihara Dewi Kwan Im.
Agar memiliki momen berkesan, kamu bisa mencoba berfoto dengan menggunakan busana cheongsam yang disewakan oleh pihak Vihara.
Ternyata Vihara Dewi Kwan Im punya sejarah dan daya tarik yang unik, ya. Untuk mengetahui informasi Vihara lainnya, kamu bisa jelajahi Indonesia Kaya yang menyediakan beragam informasi budaya Indonesia.
Vihara Dewi Kwan Im merupakan Vihara tertua dan terbesar yang berada di Pulau Belitung, usianya sudah lebih dari 250 tahun. Lokasi Vihara Dewi Kwan Im tepatnya berada di Desa Burong Mandi, Kabupaten Belitung Timur.
Vihara ini mengusung kearifan lokal, keberagaman, dan sekali-kali digunakan sebagai tempat ibadah penganut Buddha. Masih ada hal menarik dari Vihara Dewi Kwan Im yang perlu kamu ketahui, simak selengkapnya.
Peninggalan Sejarah dari Peradaban Buddha
Kehadiran Vihara Dewi Kwan Im tidak terlepas dari orang Tionghoa yang berada di Bengkulu. Hal ini bermula ketika pelayaran armada Mongol menaklukan jawa di abad ke-13.
Kapal yang ditumpangi mereka terdampar di pulau yang bernama Gou-Ian atau Kaulan, Belitung. Kemudian, mereka memperbaiki kapal tersebut dan melanjutkan perjalanan. Setelah dari Jawa, merekah singgah kembali dan meninggalkan tentara yang sakit sekitar 100 orang, kemudian tinggal di pulau ini.
Orang Tionghoa yang ada di Belitung pun semakin bertambah seiring masuknya penambangan timah pada tahun 1851. Para imigran Tiongkok ditugaskan untuk melakukan pekerjaan tambah. Tidak sedikit dari mereka yang bekerja sebagai pedagang.
Dengan berbaurnya orang Tionghoa dan masyarakat setempat, terbentuklah wajah keberagaman Belitung. Orang Tionghoa sebagian besar menganut aliran Buddha, sehingga tersebar agama Buddha di Belitung dan menjadi agama terbesar kedua yang ada di Belitung saat ini hingga ada beberapa wihara Belitung.
Cerita Menarik Pembangunan Vihara Dewi Kwan Im
Berdasarkan cerita dari masyarakat, terdapat cerita menarik tentang pembangunan Vihara Dewi Kwan Im. Seorang nelayan yang pulang dari melaut mendapati patung yang tersangkut di jaringnya.Patung itu pun diletakkan di pantai. Pada malam hari, nelayan tersebut bermimpi supaya patung itu diletakkan di bukit. Perkembangan agama Buddha yang semakin pesat di Belitung, masyarakat mulai membangun Vihara di bukit tersebut untuk tempat beribadah.
1. Kolam Tujuh Bidadari
Saat berkunjung ke Vihara ini, kamu bisa menemukan sebuah kolam yang dipercaya dihuni oleh tujuh bidadari, sehingga disebut sebagai Kolam Tujuh Bidadari. Disini pengunjung diperbolehkan melempar koin dan mengucapkan permohonan.Ada yang percaya bahwa permohonan mereka bakal dikabulkan. Air yang ada di kolam ini bisa diminum karena sumbernya dari sumur yang masih jernih, bersih, dan alami. Orang Tionghoa percaya, kalau ada naga yang menjaga sumur ini dan menjaga kejernihan air tersebut.
2. Menjajal Ramalan Kuno
Pengunjung dapat melakukan ramalan di ruangan khusus yang ada di Vihara Dewi Kwan Im. Kamu cukup mengocok beberapa batang bambu di gelas yang ditulis angka, sampai ada batang bambu yang keluar dari gelas. Kemudian mengambil ciamis, kertas yang berisi ramalan sesuai angka dari batang bambu.Untuk melakukan ramalan ini, pengunjung akan dibantu juru kunci vihara, jangan lupa untuk memberikan sumbangan seikhlasnya untuk membayar jasa ramalan.
3. Punya Daya Tarik Tersendiri
Hal yang menjadi daya tarik dari Vihara Dewi Kwan Im yaitu letaknya yang berada di atas bukit. Karena letaknya tersebut, pengunjung bisa menikmati panorama wisata pantai Burung Mandi.Pengunjung yang datang bukan hanya dari Indonesia, namun juga mancanegara. Oleh karena itu, selain untuk beribadah, Vihara Dewi Kwan Im juga mempunyai pemandangan yang indah. Jika beruntung, ada kawanan monyet dari bukit yang bisa kamu lihat.
Terdapat patung Dewi Kwan Im setinggi 12 meter. Patung ini diresmikan tahun 2018 lalu. Tempat patung tersebut kerap menjadi spot favorit wisatawan yang berkunjung ke Vihara Dewi Kwan Im.
Agar memiliki momen berkesan, kamu bisa mencoba berfoto dengan menggunakan busana cheongsam yang disewakan oleh pihak Vihara.
Ternyata Vihara Dewi Kwan Im punya sejarah dan daya tarik yang unik, ya. Untuk mengetahui informasi Vihara lainnya, kamu bisa jelajahi Indonesia Kaya yang menyediakan beragam informasi budaya Indonesia.
Posting Komentar untuk "Ketahui Fakta Unik dan Daya Tarik Vihara Dewi Kwan Im!"