Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Magetan

Di tengah meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, peran tenaga kefarmasian menjadi sangat krusial. Di Kabupaten Magetan, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) hadir sebagai organisasi profesi yang memiliki kontribusi strategis dalam meningkatkan kapasitas tenaga farmasi serta mendukung penyediaan layanan kesehatan yang aman, efektif, dan sesuai standar nasional.

Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Magetan 2023, wilayah ini memiliki lebih dari 25 Puskesmas, 3 rumah sakit, dan lebih dari 70 apotek serta klinik yang tersebar di 18 kecamatan. Jumlah tenaga teknis kefarmasian menjadi salah satu yang terbesar dalam struktur SDM kesehatan, namun tantangan dalam aspek kompetensi, etika profesi, dan manajemen logistik obat masih menjadi sorotan utama. PAFI hadir menjawab persoalan tersebut dengan berbagai program penguatan kapasitas dan advokasi profesi.

Apa Itu PAFI dan Mengapa Penting Perannya di Daerah?

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) merupakan organisasi profesi yang menaungi tenaga teknis kefarmasian di Indonesia. Berdiri sejak 13 Februari 1946, organisasi ini memiliki tujuan utama meningkatkan profesionalisme, kesejahteraan, dan kontribusi tenaga farmasi dalam sistem pelayanan kesehatan.

Di tingkat lokal seperti Magetan, PAFI menjadi fasilitator utama dalam pelatihan, pembinaan, dan advokasi terhadap anggotanya. Tidak hanya berfungsi sebagai wadah berhimpun, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam mendukung regulasi pemerintah di bidang pelayanan farmasi. Kehadiran PAFI juga menjadi penghubung komunikasi antara praktisi farmasi, lembaga pendidikan, dan otoritas kesehatan daerah.

Sebagai pembanding, PAFI Batang di Jawa Tengah juga menunjukkan peran aktif serupa dalam memperkuat SDM farmasi di daerahnya melalui situs pcpafibatang.org yang menjadi platform informasi dan pengembangan organisasi.

Kontribusi PAFI Magetan terhadap Layanan Kesehatan

Peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Magetan

1. Pelatihan Berkelanjutan untuk Peningkatan Kompetensi

PAFI Magetan secara konsisten menggelar pelatihan dan workshop yang relevan dengan dinamika pelayanan farmasi modern. Materi yang diangkat meliputi:

  • Pengelolaan logistik obat berbasis e-Farmasi dan SIPNAP

  • Pelayanan farmasi klinik berbasis patient-centered care

  • Sosialisasi Permenkes terbaru terkait standar pelayanan farmasi

Kegiatan ini tidak hanya difokuskan untuk tenaga farmasi di Puskesmas, tapi juga melibatkan apoteker dan tenaga di fasilitas swasta, sehingga memperkuat jejaring dan standardisasi praktik.

2. Pendampingan Akreditasi dan Mutu Pelayanan Faskes

Dalam proses akreditasi fasilitas kesehatan, peran farmasi menjadi salah satu indikator utama. PAFI Magetan memberikan pendampingan intensif bagi anggotanya, termasuk:

  • Penyusunan dokumen SOP pelayanan farmasi

  • Audit internal pelayanan obat

  • Simulasi penilaian akreditasi

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan setempat, kontribusi PAFI turut mendorong peningkatan status akreditasi Puskesmas di Magetan, dengan lebih dari 60% di antaranya meraih status Madya hingga Paripurna.

3. Advokasi Penggunaan Obat yang Aman dan Rasional

PAFI menginisiasi kampanye "Gunakan Obat dengan Benar" yang menyasar siswa sekolah, kelompok ibu rumah tangga, serta komunitas lansia. Kegiatan ini melibatkan:

  • Edukasi bahaya penyalahgunaan antibiotik

  • Pelatihan kader desa dalam memilah obat kadaluarsa

  • Penyuluhan di tempat ibadah dan posyandu

Program ini menjadi penting mengingat data nasional menunjukkan bahwa sekitar 30% penggunaan obat di Indonesia masih belum sesuai indikasi medis.

4. Etika Profesi dan Perlindungan Hukum

PAFI Magetan menyediakan layanan konsultasi etik dan pendampingan hukum untuk anggota yang menghadapi:

  • Tekanan penjualan obat tidak sesuai regulasi

  • Sengketa administratif di tempat kerja

  • Pelanggaran kode etik profesi

Melalui Forum Etik Profesi yang dibentuk, anggota diberikan ruang untuk menyampaikan kendala dan memperoleh arahan penyelesaian dari tim pakar hukum dan etik organisasi.

5. Kolaborasi Pendidikan dan Pemberdayaan Desa

Dalam mendukung penguatan SDM farmasi jangka panjang, PAFI menjalin kerja sama dengan SMK Farmasi dan kampus vokasi di sekitar Magetan. Kegiatan ini berupa:

  • Praktik kerja lapangan

  • Kuliah umum oleh praktisi senior

  • Sertifikasi kompetensi tenaga teknis farmasi

Selain itu, melalui program "Apotek Desa Mandiri", PAFI bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk membuka akses pelayanan farmasi ke daerah terpencil dengan melibatkan lulusan lokal yang telah tersertifikasi.

Tantangan dan Strategi Masa Depan

Beberapa kendala masih membayangi kiprah PAFI Magetan, antara lain:

  • Kurangnya anggaran untuk pelatihan dan advokasi

  • Partisipasi generasi muda farmasi yang masih rendah

  • Minimnya literasi digital organisasi

Sebagai solusi, PAFI mulai mengembangkan platform keanggotaan digital, membentuk koperasi profesi, dan memperluas kemitraan dengan dunia usaha dan media lokal.

PAFI Magetan memainkan peran strategis dalam memperkuat kapasitas tenaga farmasi dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah. Melalui pelatihan rutin, pendampingan akreditasi, edukasi publik, dan kerja sama lintas sektor, PAFI menjelma sebagai motor penggerak perubahan dalam sistem pelayanan farmasi yang lebih profesional dan berorientasi pada keselamatan pasien.

Dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan pemangku kepentingan daerah, sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa misi PAFI dalam menciptakan layanan farmasi yang bermutu dapat terus berlanjut dan memberikan dampak nyata.

Posting Komentar untuk "Peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Magetan"